Rabu, 20 Maret 2013

Ada Mertua Idaman dalam Film Bollywood VIVAH dan TWILIGHT



Bicara tentang mertua maka kesan orang tua menyeramkan akan tersemat dalam pikiran usia dewasa yang rindu akan pernikahan. Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin karena ini sudah terkesan sejak lama akibat banyaknya kisah-kisah dalam sinetron ataupun siaran tv lainnya yang selalu mengkarakterkan ibu mertua yang tak sayang anak menantu karena memang terlalu sayang dengan anaknya sehingga rasa cemburu pada menantu jadi ada, anak menantu yang tak sesuai selera mertua, dst. Tentu saja ini akan meresahkan hati dan pikiran remaja yang beranjak dewasa mengenai kesan mertua di masa yang akan datang, seperti saya contohnya. Huhuhueee...

Semoga pemikiran seperti itu tak lagi ada pada benak para pemuda karena sebenarnya orang tua mertua itu tidak semenyeramkan yang sudah-sudah. Bener deh. Kenapa saya bisa seyakin ini padahal saya juga belum memiliki mertua, eaa... 

Sebenarnya yang menjadi dasar utama dalam kasus ini adalah masalah pemikiran yang sudah terpatri bahwa mertua itu seram, judes atau bahkan kejam (maaf, kata terakhir sepertinya berlebihan, hehe). Maka kita harus mengubah pola pikir seperti itu. Karena semua hal yang positif akan berdampak positif juga. Jadi, kita harus berpandangan positif tentang kesan mertua. Bahwa mertua juga orang tua kita yang tentunya sama mencintai layaknya orang tua sendiri. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah hadist. 

Rasulullah saw bersabda : ”Antara dosa-dosa besar adalah seorang anak yang menghina kedua orang tuanya.” Para sahabat bertanya: Apakah ada orang yang mencela ibu bapanya sendiri? Nabi bersabda: Ya, apabila seseorang menghina ayah orang lain maka sama seperti dia menghina ayahnya sendiri. Dan seseorang yang menghina ibu orang lain sama seperti dia menghina ibunya sendiri.” (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kita tak hanya harus berbuat baik kepada orang tua kita sendiri tetapi juga harus berbuat baik kepada orang tua lainnya, apalagi orang tua suami kita. 

Jika kebanyakan kisah-kisah sinetron ataupun film banyak menyajikan hubungan yang tidak mesra antara mertua dan anak menantunya, kali ini saya ingin menunjukkan kisah luar biasa orang tua mertua dengan anak menantunya. 

Pertama, kisah ini datang dari film barat yang memiliki banyak penggemar dikalangan remaja dan dewasa. Twilight Saga. Yahhhh... sangat populer kan film ini. Dikisahkan Bella Swan yang menikah dengan Edward Cullen yang berasal dari kaum vampir. Karena pernikahan perbedaan asal ini membuat keluarga Cullen mendapat ancaman dari hukum tertinggi kaum vampir serta banyaknya musuh dari kalangan vampir lainnya karena pernikahan antara manusia dan vampir ini. 

Yang mengejutkan bagiku adalah karena seluruh keluarga Cullen sangat menyayangi Bella dan mengganggap Bella seperti anaknya sendiri.
Dalam kutipan disalah satu sekuel film tersebut, ibunda Edward (ibu mertua Bella) memberikan testimonial saat pesta pernikahan mereka : “ I’d like to thank Renee and Charlie for bringing such a wonderful person into the world and into our life. We will care and protect her forever.”
(Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Renee dan Charlie untuk membawa membawa orang yang luar biasa ke dunia dan ke dalam kehidupan kita. Kami akan peduli dan melindunginya selamanya)

Aiihhh... gimana rasanya kalo ibu mertua kita berucap demikian. Sungguh hal yang luar biasa kan...
Dalam film ini juga sering sekali ditekankan dengan kalimat-kalimat sayang terhadap anak menantu. Disuatu adegan ayah Edward pernah menyampaikan : “ Bella telah menjadi bagian dari keluarga kami”. Ini menunjukkan bahwa di dalam sebuah pernikahan maka tidak hanya dua orang saja yang dipertemukan, tetapi kedua keluarga besar disatukan menjadi sebuah keluarga. Maka silaturahim ini aka menjadi lebih indah diantara kedua keluarga.


Kedua, sebuah kisah yang datang dari film Bollywood. Film yang diproduksi tahun 2006 ini berjudul Vivah. Yang mengisahkan Poonam, seorang gadis desa yang tinggal bersama keluarga pamannya karena orang tuanya telah meninggal. Poonam sangat dibenci oleh bibinya karena kecantikannya yang melebihi anaknya sendiri. 


Sampai pada perjodohan Poonam dengan lelaki kaya dari kota. Singkat cerita, keluarga kaya Prem sama sekali tidak merendahkan keluarga Poonam karena perbedaan strata yang sangat mencolok, justru keluarga Prem mengganggap Poonam seperti anaknya sendiri. Hingga sampai pada pernikahan mereka, terdapat musibah yang menimpa keluarga Poonam. Poonam mengalami kecelakaan berupa luka bakar karena kebakaran rumah. 

Apa tanggapan keluarga Prem mengenai kecelakaan ini? Ayah Prem mengatakan kepada paman Poonam bahwa ini adalah cobaan mereka bersama, bukan cobaan keluarga Poonam saja. Ini adalah duka anak kita berdua, bukan duka anak anda saja. 

Sungguh luar biasa kisah film ini. Untuk lebih lengkapnya silahkan nonton filmnya. insyaAllah banyak yang bisa diambil sebagai hikmah. 

Semoga kita mampu menjadi anak yang bijak dalam menilai kelurga mertua, bahwa orang tua mertua berhak menerima perlakuan baik layaknya perlakuan anak terhadap orang tua kandung sendiri dan begitu sebaliknya.

Setidaknya dengan berpikiran demikian maka kita satu langkah lebih baik menuju pernikahan karena telah memahami akan pentingnya berbakti pada orang tua mertua. Semua akan indah jika didasarkan ilmu dan tujuan menggapai ridhoNYA.... 

Kecup mesra untuk orang tua mertuaku kelak... love you as I love my parents because of Allah.. ^_^