Bicara tentang mertua maka kesan orang
tua menyeramkan akan tersemat dalam pikiran usia dewasa yang rindu akan
pernikahan. Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin karena ini sudah terkesan sejak
lama akibat banyaknya kisah-kisah dalam sinetron ataupun siaran tv lainnya yang
selalu mengkarakterkan ibu mertua yang tak sayang anak menantu karena memang
terlalu sayang dengan anaknya sehingga rasa cemburu pada menantu jadi ada, anak
menantu yang tak sesuai selera mertua, dst. Tentu saja ini akan meresahkan hati
dan pikiran remaja yang beranjak dewasa mengenai kesan mertua di masa yang akan
datang, seperti saya contohnya. Huhuhueee...
Semoga pemikiran seperti itu tak
lagi ada pada benak para pemuda karena sebenarnya orang tua mertua itu tidak
semenyeramkan yang sudah-sudah. Bener deh. Kenapa saya bisa seyakin ini padahal
saya juga belum memiliki mertua, eaa...
Sebenarnya yang menjadi dasar
utama dalam kasus ini adalah masalah pemikiran yang sudah terpatri bahwa mertua
itu seram, judes atau bahkan kejam (maaf, kata terakhir sepertinya berlebihan,
hehe). Maka kita harus mengubah pola pikir seperti itu. Karena semua hal yang
positif akan berdampak positif juga. Jadi, kita harus berpandangan positif
tentang kesan mertua. Bahwa mertua juga orang tua kita yang tentunya sama
mencintai layaknya orang tua sendiri. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah
hadist.
Rasulullah saw bersabda : ”Antara dosa-dosa
besar adalah seorang anak yang menghina kedua orang tuanya.” Para sahabat
bertanya: Apakah ada orang yang mencela ibu bapanya sendiri? Nabi bersabda: Ya,
apabila seseorang menghina ayah orang lain maka sama seperti dia menghina
ayahnya sendiri. Dan seseorang yang menghina ibu orang lain sama seperti dia
menghina ibunya sendiri.” (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kita tak hanya harus berbuat baik kepada orang tua kita sendiri tetapi
juga harus berbuat baik kepada orang tua lainnya, apalagi orang tua suami kita.
Jika kebanyakan kisah-kisah
sinetron ataupun film banyak menyajikan hubungan yang tidak mesra antara mertua
dan anak menantunya, kali ini saya ingin menunjukkan kisah luar biasa orang tua
mertua dengan anak menantunya.
Pertama, kisah ini datang dari
film barat yang memiliki banyak penggemar dikalangan remaja dan dewasa. Twilight
Saga. Yahhhh... sangat populer kan film ini. Dikisahkan Bella Swan yang menikah
dengan Edward Cullen yang berasal dari kaum vampir. Karena pernikahan perbedaan
asal ini membuat keluarga Cullen mendapat ancaman dari hukum tertinggi kaum
vampir serta banyaknya musuh dari kalangan vampir lainnya karena pernikahan
antara manusia dan vampir ini.
Yang mengejutkan bagiku adalah
karena seluruh keluarga Cullen sangat menyayangi Bella dan mengganggap Bella
seperti anaknya sendiri.
Dalam kutipan disalah satu sekuel
film tersebut, ibunda Edward (ibu mertua Bella) memberikan testimonial saat
pesta pernikahan mereka : “ I’d like to thank Renee and Charlie for bringing
such a wonderful person into the world and into our life. We will care and
protect her forever.”
(Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Renee dan Charlie untuk membawa membawa orang
yang luar biasa ke dunia dan ke dalam kehidupan kita. Kami akan peduli dan
melindunginya selamanya)
Aiihhh... gimana rasanya kalo ibu mertua kita berucap
demikian. Sungguh hal yang luar biasa kan...
Dalam film ini juga sering sekali ditekankan dengan
kalimat-kalimat sayang terhadap anak menantu. Disuatu adegan ayah Edward pernah
menyampaikan : “ Bella telah menjadi bagian dari keluarga kami”. Ini menunjukkan
bahwa di dalam sebuah pernikahan maka tidak hanya dua orang saja yang
dipertemukan, tetapi kedua keluarga besar disatukan menjadi sebuah keluarga. Maka
silaturahim ini aka menjadi lebih indah diantara kedua keluarga.
Kedua, sebuah kisah yang datang
dari film Bollywood. Film yang diproduksi tahun 2006 ini berjudul Vivah. Yang mengisahkan
Poonam, seorang gadis desa yang tinggal bersama keluarga pamannya karena orang
tuanya telah meninggal. Poonam sangat dibenci oleh bibinya karena kecantikannya
yang melebihi anaknya sendiri.
Sampai pada perjodohan Poonam
dengan lelaki kaya dari kota. Singkat cerita, keluarga kaya Prem sama sekali
tidak merendahkan keluarga Poonam karena perbedaan strata yang sangat mencolok,
justru keluarga Prem mengganggap Poonam seperti anaknya sendiri. Hingga sampai
pada pernikahan mereka, terdapat musibah yang menimpa keluarga Poonam. Poonam
mengalami kecelakaan berupa luka bakar karena kebakaran rumah.
Apa tanggapan keluarga Prem
mengenai kecelakaan ini? Ayah Prem mengatakan kepada paman Poonam bahwa ini
adalah cobaan mereka bersama, bukan cobaan keluarga Poonam saja. Ini adalah
duka anak kita berdua, bukan duka anak anda saja.
Sungguh luar biasa kisah film
ini. Untuk lebih lengkapnya silahkan nonton filmnya. insyaAllah banyak yang
bisa diambil sebagai hikmah.
Semoga kita mampu menjadi anak
yang bijak dalam menilai kelurga mertua, bahwa orang tua mertua berhak menerima
perlakuan baik layaknya perlakuan anak terhadap orang tua kandung sendiri dan
begitu sebaliknya.
Setidaknya dengan berpikiran demikian
maka kita satu langkah lebih baik menuju pernikahan karena telah memahami akan
pentingnya berbakti pada orang tua mertua. Semua akan indah jika didasarkan
ilmu dan tujuan menggapai ridhoNYA....
Kecup mesra untuk orang tua
mertuaku kelak... love you as I love my parents because of Allah.. ^_^