Senin, 21 April 2014

Kampanye Berukhuwah (1)

Untuk pertama kali juga saya merasakan bagaimana rasanya berkampanye. Awal saat tidak pernah mengerti tentang semua ini, dalam pikiran saya saat mendengar kata kampanye pastilah itu saat dimana para calon pemimpin membual dan mengobral janji.

Mengejutkan sekaligus mengagumkan sekaligus (lagi) mengharukan, bualan itu, obral janji itu tidak saya temukan di partai ini. Lalu apa yang saya temukan?

Saya menemukan para kader yg berduyun-duyun datang, penuh semangat, menanti takzim sembari bertilawah saat matahari begitu terik. Mahasuci Allah, tak pernah aku temukan hal semacam ini sebelumnya.

Bagaimana dengan calon pemimpinnya? Apa yg mereka lakukan jika tidak membual? Tidak, sedikitpun tak ada bualan, sedikitpun tak ada umbar janji. Saya menemukan para pemimpinnya memimpin doa, agar Allah berkenan memberikan pertolongan. Meminta padaNya agar kami terhindar dari rasa iri dengki kepada partai lain, terhindar dari permusuhan.

Saya tahu persis mengapa obral janji itu tak pernah ada. Sekali lagi saya bersaksi, bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri. Mereka benar-benar memahami bahwa janji seorang muslim haruslah ditepati. Jangankan janji pembual, janji kita kepada saudara kita sekecil apapun itu pastilah dimintai pertanggung jawaban. Bagi orang beriman, mereka meyakini hari akhir, hari saat dimintanya semua pertanggung jawaban. Ini tidak main-main, Kawan.

Ada lagi yang berbeda, saat para kader bertemu walau belum saling mengenal, tetapi tatapan mata merekapun berbicara, mengisyaratkan sebuah semangat seolah berkata, "kita berjuang bersama, Allah bersama kita, Saudaraku."

Ahh, inilah yang kusebut cinta. Saat yang jauh menjadi dekat, saat setiap muslim adalah saudara, lebih dari kerabat.

Allah-lah yang menumbuhkan rasa cinta ini, yang menyuburkannya setiap hari. Inilah ukhuwah, lewat Cinta, Kerja dan Harmoni.

)|(

Tak Pernah Secinta Ini

Untuk pertama dalam hidup saya, saya benar-benar mencintai partai politik. Kesadaran berpartai ini tumbuh bersama Partai Keadilan Sejahtera.

Apakah yang membuat saya cinta? Dan justru semakin cinta setiap harinya? Karena saya sering berinteraksi dengan kadernya, bershof dengan jama'ahnya. Saya menemukan bahwa mereka adalah barisan manusia yang selalu memperbaiki diri setiap waktu. Mereka, orang-orang yang memahami hakekat janji, bahwa setiap janji seorang muslim akan dimintai pertanggung jawaban. Inilah yang membuat saya yakin, mereka memimpin tidak main-main.

Mereka bukan barisan malaikat, tetapi barisan manusia yang juga pasti berbuat salah. Maka ingatkan, luruskan.

Semoga cinta ini terpelihara, bahwa cinta ini karenaNya, berawal dariNya, bermuara padaNya.

Cinta, Kerja dan Harmoni. )|(