Minggu, 23 Juni 2013

Pertemukanlah

Bulan romadhon semakin dekat, rindu dalam dada ini semakin menggebu. bagaimana tidak, bulan itu bulan terindah diantara semua, bulan itu bulan paling ditunggu-tunggu kehadirannya.

Salah satu hal yang membuatku ingin sekali bertemu dengan bulan suci Romadhon adalah sebuah rasa sesal yang tak pernah berujung atas ketidakmaksimalanku di romadhon lalu. aku sempat merasa bahwa romadhon lalu adalah bulan yang tidak aku manfaatkan sebaik mungkin untuk mendekatkan diri padaNYA. kedekatanku denganNYA, interaksiku dengan Al Qur'an, dzikirku, tak terasa maksimal.

Sedih yang ku rasa hingga kini. hinanya aku sebagai seorang hamba yang tak tahu diri. diberiNYA kesempatan luar biasa untuk memperbaiki di bulan suci, ku abaikan dengan sia.

Allah maafkan aku, maafkan ketidaktahudirian ini sebagai hamba kotor yang tak segera bebersih diri, dari lumuran dosa yang ku buat sendiri.

Allah , pertemukan aku dengan bulan itu, berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri di bulan suci. Kau-lah Sang Maha Pengasih, kasihanilah hamba yang terpuruk dalam dosa, Kau-lah Maha Penyayang, sayangilah hamba agar tak lagi jauh dariMU....

Pertemukanlah....


~F~

Sabtu, 22 Juni 2013

Al-Qur'an Yang Dirindu

Pagi ini aku sedang berada di sebuah majelis ilmu. disana tempat kita saling berbagi ilmu, saling mengingatkan, saling berlomba-lomba dalam kebaikan.

Allah kembali mengingatkanku lewat mereka, bahwa ternyata aku sungguh jauh dari Al-Qur'an yang aku akui sebagai pedoman kehidupan. bagaimana mungkin aku jauh darinya sedangkan ia adalah panduan hidup. apa jadinya aku bila menjauhinya, bagaimana dengan keberlangsungan hidup tanpa dasar.

Aku akui, aku merasa menjauh tak seperti dulu. bagiku, ini adalah salah satu kesalahan terbesarku. aku rindu... aku rindu... berduaan bersamaNYA di ujung malam, membaca KalamNYA siang dan malam. aku rindu... Allah maafkan aku..

Secara tidak sengaja aku membuka facebook seseorang, kemudian aku menemukan sebuah status.

Ya...Allah, sayangilah kami dgn Al-Qur'an, jadikanlah ia sebagai Imam. Hidayah dan Rahmat bagi kami, ingatkanlah apa ƴğ kami lupa dr Al-Qur'an dan ajarilah apa ƴğ blm kami ketahui. Berilah kami kemampuan u/ slalu mmbacanya siang dan malam. Dan jadikanlah Al-Qur'an sbagai saksi ƴğ membela kami. Ya Robbal 'Alamin.

Bercucuran air mata ketika membacanya, bahkan hingga saat ini, saat menulis ini. 
 
Ya...Allah, sayangilah kami dgn Al-Qur'an, jadikanlah ia sebagai Imam. Hidayah dan Rahmat bagi kami. 
Betapa besar peran Al Qur'an untuk cinta yang akan IA berikan bagi setiap hamba, hanya saja hamba ini yang selalu lalai. maafkan kami Allah, yang menjadikannya Imam tapi tak dihiraukan. 

ingatkanlah apa ƴğ kami lupa dr Al-Qur'an dan ajarilah apa ƴğ blm kami ketahui.
Maafkan kami Ya Allah yang tak pernah mentadzaburinya, lalai menjalankan segala isinya... bimbing kami, ingatkan kami, ajari kami..

Berilah kami kemampuan u/ slalu mmbacanya siang dan malam.
Jangan biarkan bibir ini keluh saat membacanya, basahilah bibir ini dengan mengucap segala kalam indahMU..

 Dan jadikanlah Al-Qur'an sbagai saksi ƴğ membela kami
Sebagai saksi untuk membela kami pada sebuah kesaksian agung nanti, saat seluruh tubuh dan bumi ini bersaksi atas diri kami... 

Maafkan kami Ya Allah.. kabulkanlah segala doa ini.. Ya Robbal 'Alamin. 
 

Kamis, 20 Juni 2013

Disergap Rindu



Teras luar rumah di lantai atas terasa begitu terang malam ini tanpa cahaya lampu. Bulan malam ini membasahinya dengan sinar indah yang membuatku berani berdiri tanpa gelap. Melihat bulan ini sendiri dengan sejuta rasa syukur. Inilah keagungan Tuhan yang mampu menghadirkan bulan yang sama di mata kita. Iya, kita mampu memandang bulan yang sama dengan mata telanjang tanpa perantara, walau kita berada ditempat yang berbeda. 

Entah mengapa dalam diam ini kembali aku merasa tidak layak diri. Kamu adalah sosok yang luar biasa bagiku. Aku merasa tak layak memiliki dengan kapasitasku yang seperti ini. Setiap gerikmu selalu berdasarkan ilmu. Itu yang dulu selalu kau sampaikan, dalam setiap hal yang kita lakukan harus berdasarkan ilmu, jika kita tidak mengetahui dasar apa yang kita lakukan, maka kita termasuk orang-orang yang bodoh.

Aku memperhatikan setiap gerikku saat ini, mengingat-ingat kembali hal-hal yang aku lakukan. Apakah aku telah mengetahui setiap dasarnya atau tidak. Sungguh aku merasa menjadi orang yang bodoh kini. Benar-benar kerdil di bumi Tuhan yang luas ini. Sungguh aku tidak pantas.

Tiba-tiba aku teringat kebersamaan dulu yang selalu mampu memperbaiki diriku dalam segala hal. Kamu berdampak besar. Sebagai manusia aku merasa lebih berguna, sebagai anak aku merasa lebih berbakti dan menyayangi, sebagai murid aku lebih rajin, sebagai mahasiswa aku lebih kritis, sebagai wanita aku lebih mandiri. 

Kini aku melakukannya sendiri tanpa motivasi. Tak ada kamu sebagai pengendali emosi. Aku mengendalikan diriku sendiri. Aku tahu, kepergianmu adalah sebuah kesengajaan untuk memberikanku sebuah pelajaran, bahwa aku mampu menjadi wanita yang luar biasa.

Hey, aku ingin memberitahumu, aku telah mencapai apa yang ingin aku raih dulu.  Tidakkah kau bangga padaku? aku mampu seperti katamu. Ini juga karenamu. Lihat aku saat ini, don’t you want to say something to me? 

Sungguh, aku disergap rindu...

Minggu, 02 Juni 2013

Menulis Semasa SMP

Sebenernya sih malem ini niatnya mau baca novel Perahu Kertas, tapi keburu asyik otak-atik rak buku dan menemukan beberapa buku yang didalamnya merupakan hasil karyaku semasa SMP. ini dia bukunya. hahaha

  

Tiga buku ini berisi tiga kisah yang berbeda, kisah cinta remaja yang ditulis oleh anak SMP kelas tiga di sela-sela mata pelajaran yang benar-benar tidak disuka. Semasa SMP (hingga kini sih)  aku bener-bener nggak suka sama dua mata pelajaran yang bagiku horor,susah dimengerti dan setiap jawaban pilihan ganda terkesan semua jawaban itu benar, apalagi kalau bukan Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan. hahaaha 

Benar-benar mengasyikkan ketika itu, menuliskan semua imajinasi disebuah buku dengan cara sembunyi-sembunyi. Pernah suatu ketika,saat aku asyik menulis, guru kewarganegaraan menegurku karena sama sekali tidak memperhatikan. ahhh, apa yang harus aku perhatikan dari apa yang ibu itu bicarakan. membicarakan kedisiplinan, pancasila, undang-undang dst, aku tidak mengerti. aku biarkan ibu itu menyindirku, dan aku hanya pura-pura tidak mendengar. tetap asyik menulis. 

Di setiap tulisan di buku itu, Riris, salah seorang teman sekelas yang duduk dibangku depanku adalah ilustrator dari semua kisah yang aku tulis. Riris juga menggambar di sela-sela jam pelajaran. Kami memang partner yang kompak. hahaha

Untuk buku pertama yang warna kuning, mengisahkan tentang cinta yang membelit persahabatan empat orang pelajar. yahhh begitulah, ini tampak halaman pertama. halaman judul.


 terlihat sangat usang

dan ini beberapa ilustrasi kisah yang digambar Riris..

kenapa sexy gitu ya bajunya, hehe maafkan yaa.. 

cerpen ini aku tulis bulan januari 2006 dan kelar april 2006, 4 bulan.





dan ini untuk dua buku berikutnya, hehe







Yahhh... begitulah aku dulu, yang suka sekali menulis. Tetapi, hobi itu terhenti selama beberapa tahun tanpa motivasi, dan baru beberapa waktu terakhir ini aku mulai menulis di blog ini. semacam diary sih.. dengan harapan ini dapat menjadi diary elektronik yang bermanfaat bagi yang membaca. 

Semoga semangatku yang dulu kembali ada, dan semakin berkobar. doakan yaaa... ^_^

Sabtu, 01 Juni 2013

Blog ini sedang dalam tampilan baru. iya, gambar latar belakangnya. keren nggak? hehe

Sengaja aku pilih gambar ini sebagai background blog karena aku jatuh cinta dengan gambar ini. well, bagi yang udah pada tau, yup, ini lukisan di film "Perahu Kertas" yang dipajang di sudut kantor, deket tangga.

aku jatuh cinta dengan guratan lukisan ini, warna hijau sebagai dominasi. keren banget. membuka jendela imajinasi.